Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Risiko yang Mengintai saat Hamil di Usia Remaja

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi menolak janin atau ibu hamil. shutterstock.com
Ilustrasi menolak janin atau ibu hamil. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wajah Hani (bukan nama sebenarnya) meringis. Perutnya yang membesar karena hamil 7 bulan terasa nyeri luar biasa saat sedang santap siang. Karena nyeri yang tak kunjung reda, ia segera mengambil ponsel dan menelepon suaminya, Adam (bukan nama sebenarnya), yang sedang bekerja di sebuah pabrik beton di dekat Bakauheni, Lampung Selatan.

“Sakit perut, ayo ke Puskesmas,” kata dia mengenang ucapannya di telepon, lebih dari setahun lalu.

Jarak tempat kerja suami ke rumahnya hanya sekitar 5 kilometer. Tak lama suaminya datang dengan sebuah mobil Carry sewaan. Perjalanan ke Puskesmas butuh 30 menit. Setibanya di sana, seorang perawat memeriksanya. Hani diminta ke Kalianda, ibu kota Lampung Selatan.

“Saya harus segera melahirkan Caesar karena anak saya kembar, di Puskesmas nggak bisa,” kata Hani yang kini berusia 17 tahun. 

Hani dan suaminya pun berangkat ke RSUD Bob Bazar Kalianda. Di sanalah kedua bayi kembarnya, Ira dan Ara (bukan nama sebenarnya), dilahirkan dengan berat masing-masing 2,2 dan 2 kilogram. Sayang, Ara lahir dengan kondisi kesehatan yang buruk sehingga meninggal dunia beberapa hari setelah dilahirkan. “Katanya ususnya bocor,” ujar Hani.

Itu bukan masalah pertama yang dialami Hani. Setahun sebelumnya, dia mengalami keguguran saat usia kandungannya hampir tujuh bulan.

Tak banyak yang diketahui Hani tentang penyebab kelainan pada bayinya hingga meninggal dunia atau keguguran yang ia alami sebelumnya. Adakah hubungannya dengan kehamilannya yang masih di usia remaja? 

Hani menikah dengan Adam ketika masih duduk di kelas 2 SMP atas dasar suka sama suka. Usianya baru 14 tahun ketika itu, sedangkan suaminya 23 tahun. 

Kondisi yang dialami Hani juga banyak dialami ibu lain yang hamil di usia remaja. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, perempuan yang hamil di usia ini berpeluang lebih tinggi 4,5 kali mengalami kehamilan risiko tinggi. Masalah ini mengancam kesehatan maupun keselamatan ibu dan janin, seperti preeklamsia, kelahiran prematur, perdarahan, Intrauterine Growth Restriction (IUGR), atau berat badan lahir rendah (BBLR).

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Alasan Teguh Prakosa Singgung Soal Stunting Saat Daftar ke PDIP untuk Pilkada Solo

1 jam lalu

Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa (lima dari kiri) berfoto bersama jajaran pengurus PAC dan DPC PDIP Kota Solo seusai mendaftar penjaringan sebagai bakal calon wali kota di PDIP, Sabtu, 18 Mei 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Alasan Teguh Prakosa Singgung Soal Stunting Saat Daftar ke PDIP untuk Pilkada Solo

Teguh Prakosa mengakui mendapat dukungan penuh dari akar rumput PDIP untuk maju dalam Pilkada Solo 2024.


Menkes Jelaskan Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting

8 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai membahas kerjasama program Gas-Kipas Stunting bersama Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Kantor Apindo, Jakarta pada Rabu, 8 Mei 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang.
Menkes Jelaskan Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting

Pemerintah menargetkan angka prevalensi stunting bisa turun hingga 14 persen pada tahun ini.


Indonesia Akan Perkenalkan Program Pamsimas di World Water Forum ke-10

8 hari lalu

Logo World Water Forum ke-10. Dok. Worldwaterforum.org
Indonesia Akan Perkenalkan Program Pamsimas di World Water Forum ke-10

Pamsimas dinyatakan sebagai salah satu bentuk praktik baik pada World Water Forum ke-10 yang digelar di Nusa Dua, Bali pada 18-25 Mei 2024.


Alasan Orang Stunting Berpotensi Berpenghasilan 22 Persen Lebih Rendah Menurut Kepala BKKBN

9 hari lalu

Ilustrasi stunting. Foto : UNICEF
Alasan Orang Stunting Berpotensi Berpenghasilan 22 Persen Lebih Rendah Menurut Kepala BKKBN

Kepala BKKBN mengatakan orang stunting berpotensi memiliki pendapatan 22 persen lebih rendah dari yang sehat, berikut alasannya.


Menteri Budi Gunadi Cari Model Penyaluran Anggaran Cegah Stunting

10 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai membahas kerjasama program Gas-Kipas Stunting bersama Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Kantor Apindo, Jakarta pada Rabu, 8 Mei 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang.
Menteri Budi Gunadi Cari Model Penyaluran Anggaran Cegah Stunting

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin masih mencari model penyaluran dana pencegahan stunting.


Bappenas Sebut Makan Siang Gratis Bukan untuk Atasi Stunting

10 hari lalu

Sejumlah siswa SMP Negeri 2 Curug, Tangerang, Banten, menunjukkan makanan gratis saat simulasi program makan siang gratis pada 29 Februari 2024. Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyediakan 162 porsi dengan empat macam menu makanan sehat senilai Rp 15 ribu per porsi dalam simulasi program makan siang gratis tersebut. Antara/Sulthony Hasanuddin
Bappenas Sebut Makan Siang Gratis Bukan untuk Atasi Stunting

Menurut Bappenas indikator keberhasilan program makan siang gratis adalah peningkatan prestasi belajar


Penyebab Pemerintah Sulit Capai Target Penurunan Stunting di Indonesia

12 hari lalu

Ilustrasi anak dengan stunting. nyt.com
Penyebab Pemerintah Sulit Capai Target Penurunan Stunting di Indonesia

Pemerintah menurunkan target penyelesaian masalah stunting dari 14 Persen menjadi 17 persen pada 2024.


Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

19 hari lalu

UNDP, WHO dan Kemenkes kolaborasi proyek yang didanai oleh Green Climate Fund (GCF) untuk waspadai dampak Perubahan Iklim di bidang Kesehatan/Tempo- Mitra Tarigan
Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.


Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

20 hari lalu

Ilustrasi stunting. freepik.com
Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.


Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

23 hari lalu

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi. Tempo/Yohanes Maharso Joharsoyo
Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah akan mempercepat penyaluran Bansos atau bantuan pangan untuk penurunan stunting.